Senin, 23 Februari 2015

teknik pemasangan EKG



TEKHNIK PEMASANGAN EKG
By. Asriansyah


Elektrokardiagrafi : adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau perubahan voltage yang terdapat dalam jantung

Elektrokardiagram : adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang dihubungkan dengan waktu.

Apabila elektrode dari sebuah alat EKG dipasang pada tempat-tempat tertentu pada tubuh, maka terjadilah satu sandapan (lead).

Dalam EKG terdapat 3 (tiga) macam sandapan :
1.      Sandapan Bipolar (sandapan standar)
Sandapan bipolar disebut juga sandapan standar dan ditandai dengan angka romawi I, II dan III
Sandapan I : elektroda yg positif dihubungkan dengan lengan kiri  (LA) dan elektroda negatif dengan lengan kanan (RA)
Sandapan II : elektroda yang positif dehubungkan dengan kaki kiri (LL) dan elektroda negatif dengan lengan kanan (LA)
Sandapan III : elektroda yang positif dihubungkan dengan kaki kiri (LL) dan elektroda negatif dengan lengan kiri (LA)
2.      Sandapan Unipolar Ekstremitas
Disebut juga Augmented extremity lead dilambangkan dengan aVR, aVL, dan aVF

3.      Sandapan Unipolar Prekordial
Disebut juga sandapan unipolar dada, ditandai dengan huruf  V (voltage) dan disertai angka dibelakangnya yang menunjukkan lokasi diatas prekordium.

V1 : intercostal 4 pada garis sternal kanan (merah)
V2 : intercostal 4 pada garis sternal kiri (kuning)
V3 : terletak diantara V2 dan V4 (hijau)
V4 : intercosta 5, mid clavikula kiri (coklat)
V5 : sejajar V4, garis aksila anterior (hitam)
V6 : sejajar V4 vdan V5, mid aksila (ungu)

Elektrokardiogram yang normal
            Impuls yang menyebabkan kontraksi atrium dan ventrikel Jantung menimbulkan pada EKG 6 macam gelombang yang ditandai dengan huruf P, Q, R, S, T dan U.
            Pada kertas EKG terdapat garis-garis tegak dan mendatar yang dipakai untuk mengukur amplitudo waktu depleksi segmen dan interval pada EKG yang masing-masing berjarak 1mm. Tiap 5 mm garis mendatar dan tegak terdapat garis yang lebih tebal, tiap garis yang tegak menunjukkan gariswaktu dengan interval 0,04 detik

Cara Membaca EKG :
  1. Tentukan frekwensi/kecepatan
  2. Irama : teratur/tidak
  3. Gelombang P
  4. Interval P R
  5. Kompleks QRS
  6. Aksis
  7. Kelainan-kelainan :
-          Tanda-tanda hipertrofi
-          Tanda-tanda iskemik/infark

Cara Menentukan Frekwensi/Kecepatan
  1. 300 dibagi jumlah kotak sedang` antara R – R
  2. 1500 dibagi jumlah kotak kecil antara R – R
  3. Ambil EKG strip dalam 6 detik, hitung berapa banyak kompleks QRS kemudian kalikan 10.





Cara Merekam EKG
a.      Persiapan Alat
1.      Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel, sbb:
-          satu kabel untuk listrik
-          satu kabel untuk bumi
-          satu kabel untuk pasien
(terdiri dari 10 kabel diberi tanda/ warna)

2.      Plat elektrode, yaitu :
-          elektrode ekstremitas diikatkan dengan ban pengikat khusus
-          elektrode dada dengan balon pengisap
3.      Jelly
4.      Kertas EKG
5.      Kertas tissue

b.      Cara Menempatkan Elektroda
1.      Elektrode ekstremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan & kiri searah dengan telapak tangan
2.      Ekeltrode eksterimitas bawah dipasang pada pergelangan kaki kanan & kiri sebelah dalam
3.      Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapat dipasang sampai ke bahu kiri atau kanan dan pangkal paha kiri atau kanan. Kemudaian kabel – kabel dihubungkan :
Merah             (RA) -----------> lengan kanan
Kuning                       (LA) -----------> lengan kiri
Hijau               (LF) -----------> tungkai kiri (left food)
Hitam              (RF) -----------> tungkai kanan (sebagai “ground/penghubung)
4.      Elektrode dada harus selalu terpasang seperti tertera sebelumnya.
5.      Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.



6.      Periksa kembali standarisasi dari EKG antara lain:
-        kalibrasi 1 mv
-        Kecepatan 25 mm/detik
Setelah itu dilakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setelah kertas bergerak, tombol kalibrasi tekan 3 kali berturut dan periksa apakah terjadi penyimpangan 10 mm (1 mv).
7.      Dengan memindahkan “lead selector” dibuat pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu :
Sandapan I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1 s/d V6.
8.      Selesai pencatatan, pindahkan lagi ke “lead selector” kalibrasi dan lakukan kalibrasi sebanyak 3 kali (setelah itu matikan mesin EKG).
9.      Rapikan pasien dan alat-alat.
10.         Catat di pinggir kiri atas kertas EKG :
-        Nama Pasien
-        Umur
-        Tanggal
-        Jam
11.         Yang membuat perekaman dicatat pada kiri bawah.
12.         Setiap sandapan diberi tanda  sandapan berapa.

Perhatian
-   Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG
-   Alat selalu dalam posisi stop bila tidak digunakan
-   Rekaman dilakukan masing-masing sandapan 3-4 kompleks
-   Kalibrasi dapat dipakai ½ mv bila digambar terlalu besar, 2 mv bila gambar terlalu kecil.
-   Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti jam tangan, gerakan, tremor disb.
-   Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien.

TUJUAN EKG
1.           untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan dari irama jantung (aritmia)
2.           untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan miokardium seperti infark, hipertrofi atrial atau ventrikel
3.           untuk mengetahui pengaruh/efek obat-obat jantung terutama digitalis dan quinidine
4.           untuk mengetahui gangguan-gangguan elektrolit
5.           untuk mengetahui adanya perikarditis

EKG Normal
Gelombang P yaitu depolarisasi dari atrium
Lebar ≤ 0,10 det, atau ≤ 2,5 kotak kecil
Tinggi ≤ 0,25 mv atau ≤ 2,5 kotak kecil
Gel. P positif di lead I, II, aVF, V2 – V6
negatif di lead aVR
positif atau negatif atau positif/negatif di lead III, aVL, VI
Komplek QRS adalah depolarisasi dari ventrikel, diukur dari permulaan gelombang Q sampai akhir gelombang S
Lebar : 0,06 – 0,12 det.





      Letak  Sandapan  Precordial V1 s/d V6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar