Asuhan Keperawatan Hydrocephalus
Pada Klien An. BI
di Ruang Saraf A RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Nama Mahasiswa : Subhan
Tempat Praktek : Ruang Saraf
A
Tanggal :
04 Mei – 01 Juni 2001
I.
Identitas Klien
I. Nama : An. BI Tanggal MRS : 31- 04 – 2001
Umur : 9 Tahun Sumber
Informasi : Keluarga
Jenis Kelamin : Laki – Laki Keluarga Terdekat :
Ibu
Alamat : Kedung Adem , Diagnosa :
Hidrocephalus
Bojonegoro No. Reg : 10051110
Pendidikan : TK
Pekerjaan : -
Alasan dirawat : Ada
benjolan /pembesaran di daerah dahi, kepala terasa sakit di bagian belakang
kepala, lalu muntah-muntah.
Keluhan utama sebelumnya : Mata terasa
kabur kemudian tidak bisa melihat total.
II.
RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING
HISTORY)
2.1 Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien sering
menderita sakit batuk pilek dan badan panas.Riwayat penyakit asma tidak
ada
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Mula –mula klien
mengeluh badan terasa panas dan sakit kepala kemudian pandangan terasa kabur
disertai muntah-muntah. Sakit dibagian belakang kepala kemudian timbul
pembesaran pada daerah dahi yang makin lama makin membesar. Klien pernah
berobat ke RSDS kemudian disarankan untuk dioperasi tetapi keluarga menolak
oleh karena alasan biaya, pada tahun 1998 (4 tahun yang lalu). Sejak 1 tahun
yang lalu klien sulit untuk berjalan.
2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga
Anggota keluarga
tidak ada yang menderita penyakit seperti yang dialami oleh klien.
III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1.
Keadaan umum
Klien tampak
lemah, terpasang infus RL – 14 tts/m, posisi tidur terlentang dengan kepala
ditinggikan 30 º.
2.
Tanda-tanda vital
Suhu : 36 º C
(axilla) ; Nadi : 100 x/m, teratur, kuat ; Tekanan Darah : 110/60 mmHg , lengan
kanan, klien berbaring ; RR : 20 x/m, teratur.
3.
Body System
3.1
Pernapasan (B1=Breathing)
Hidung : tidak ada secret, perdarahan.
Trachea : tidak ada deviasi.
Nyeri, retraksi
dada, dyspnea, cyanosis, : tidak
ada.
Suara napas : vesikuler.
Bentuk dada : simetris.
3.2
Cardiovaskuler ( B2=Bleeding)
Klien mengeluh
sakit kepala.
Suara jantung : S1 S2 tunggal.
Edema : tidak ada
3.3
Persyarafan (B3=Brain)
Kesadaran : compos mentis.
GCS : E = 4 V= 5
M= 6
Total nilai : 15
Kepala : tampak ada pembesaran
pada daerah dahi dan bentuk kepala agak membesar.
Wajah : tampak sunset phenomena.
Mata : sclera : putih ; conjunctiva : merah muda ; pupil: isokor ; reflek cahaya :
-/-
Refleks : Babinski +/+, Chad +/+, HT -/-, PM
-/-.
Motorik
5 5 BPR KPR BNR
5 5 TPR APR
3.4
Perkemihan – Eliminasi Uri (B4=Bladder)
Produksi
urine : ± 1500 ml/hari , frekuensi
:sering dengan bantuan, warna : kuning muda, Tidak ada masalah.
3.5
Pencernaan – Eliminasi Alvi
(B5=Bowel)
Mulut dan
tengorok : tidak ada kelainan.
Abdomen : datar, tidak ada distensi.
BAB : kebiasaan 1 x/hari,
sudah 4 hari tidak ada BAB.
3.6
Tulang-Otot-Integumen (B6=Bone)
Kemampuan
pergerakan sendi : bebas.
Parese : ya
Paralise : tidak
Hemiparese : tidak
Ekstremitas
atas : tidak ada kelainan.
Ekstremitas
bawah : terdapat kelemahan pada kedua
tungkai bawah.
Tulang belakang : tidak ada kelainan.
Kulit : tidak ada kelainan
Akral : hangat.
Turgor : baik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah (31-5-2001)
Hb : 13,3
Eritrosit: 8,8
HCT : 36,9 %
SGOT : 19
Urea-N : 12
Kreatinin serum:
0,27
APTT : 30,7/35,1
PTT :
10,3/8,8
Terapi
Infus RL:D5% : 2:1 --- /hari
Injeksi Cimetidine 3 x ½ ampul
Injeksi Dexamethasone 4 x1/2 ampul
Injeksi Tramadol 3 x ½ ampu
Diet : TKTP
Rencana Operasi VP- Shunt.
Alasan
kunjungan: Nyeri Kepala hebat disertai muntah – muntah, kaki kiri terasa lemah,
penglihatan kabur.
Keluhan utama
saat ini (dikaji) : Nyeri pada daerah belakang telinga (tempat pemasangan
shunt) , telinga berdenging
Keluhan Tambahan
Sudah 4
hari tidak BAB, Kaki kanan terasa lemah
dan sulit digerakan., Sering terbangun karena nyeri., Batuk dan ada lendir,
Kalau batuk terasa nyeri.
1.
Faktor pencetus : Bila bekerja
terutama mengangkat benda berat
2.
Lama keluhan : 2 minggu sebelum MRS
3.
Timbulnya keluhan : bertahap
4.
Faktor yang memperberat : Sesak
napas yang munculnya kadang - kadang. Nyeri bertamabah kalau batuk (saat
ini)
5.
Upaya yang dilakukan untuk
mengatasinya : sendiri : Pergi ke RS
Kediri
6.
Diagnosa medik : Hydrocephalus post VP Shunt (19 April 2001)
III.Riwayat kesehatan yang lalu
1.
Penyakit yang pernah dialami
·
kanak-kanak , panas, batuk,
pilek
·
Kecelakaan : Tidak ada riwayat
Trauma melahirkan ataupun kecelakaan lainnya.
·
Klien belum pernah dirawat
sebelumnya, di RSUD Dr. Soetomo,. Pasien rujukan dari RS Kediri.
·
Operasi : Dipasang
2.
Alergi : Tidak ada riwayat Alergi
3.
Imunisasi : Imunisasi Lengkap
4.
Kebiasaan : tidak merokok,
minum teh
5.
Obat-obatan : Tidak biasa
mengkonsumsi obat - obatan
6.
Pola nutrisi :
·
Frekwensi makan : 3 kali sehari ( Di rumah sakit klien makan 3 Kali sehari diselingi snack)
·
Berat badan : 52 kg
(Sebelumnya tidak pernah ditimbang)
·
Tinggi badan : 160 cm
·
Jenis makanan : nasi, sayur, lauk, buah
·
Makanan yang disukai : semua
makanan suka
·
Makanan yang tidak diskai :
tidak ada
·
Makanan pantang : Tidak ada
·
Nafsu makan : sedang
·
Perubahan berat badan 6 bulan
terakhir : Tidak pernah menimbang berta
badan
7.
Pola eliminasi :
·
Buang air besar, Frekuensi : 2
x sehari Waktunya tidak tentu
Dirumah sakit
sudah 4 hari belum BAB
·
Penggunaan pencahar : tidak ada
·
Buang air kecil
·
Frekuensi : 4-5 Kali sehari (di rumah), Warna : kuning
Di Rumah sakit :
Terpasang katheter.
·
Pola tidur dan istirahat
Waktu tidur (jam) : 21.00 sampai 06.00 Wib, Lama
tidur/hari : 8 jam, Kebiasaan pengantar
tidur : tidak ada, kebiasaan tidur : memakai bantal lebih dari tiga kesulitan
dalam hal tidur : ( X) menjelang tidur
Dirumah sakit :
Klien sulit
tidur dan istirahat karena nyeri, Waktu tidur malam sering terbangun karena
nyeri
8.
Pola aktifitas dan latihan
·
Kegiatan dalam pekerjaan : Berdiri
·
Olah raga
·
Jenis : Jalan kaki
·
Freakuensi : tidak tentu
·
Kegiatan di waktu luang : Tidak
ada
·
Kesulitan dalam hal :(X) mudah merasa lelah
Di rumah Sakit :
Aktivitas sementara dikurangi, Klien juga mengeluh takut melaksanakan
aktivitas, menggerakan tubuhnya karena kalau bergerak terasanya nyeri.
9.
Pola bekerja
·
Jenis pekerjaan : Tidak tetap
·
Jumlah jam kerja : Tidak tentu
·
Jadwal kerja : Tidak teratur
·
Lain-lain (sebutkan) : tidak
ada
IV. Riwayat Keluaga
Genogram
.
Tidak
ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
V. Riwayat lingkunganKebersihan : kurang
·
Bahaya : tidak ada
·
Polusi : jalan besar dan tempat sampah
VI. Aspek Psikososial
1.
Pola pikir dan persepsi
·
Alat bantu yang digunakan :
Tidak Ada
·
Kesulitan yang dialami : sering pusing
2.
Persepsi diri
·
Hal yang amat dipikirkan saat
ini : apakah penyakitnya dapat sembuh/tidak ?
·
Harapan setelah menjalani
perawatan : ingin merubah semua kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatannya.
·
Perubahan yang dirasa setelah
sakit : semua kebiasaan dibatasi
3.
Suasana hati : cemas, pasrah
dengan penyakitnya
Renyang
perhatian : sangat rentang
4.
Hubungan/komunikasi
·
Bicara : jelas, Bahasa utama :
Indonesia Bahasa daerah : Jawa
·
Tempat tinggal : Dengan orang
tua
·
Kehidupan keluarga :
·
adat yang dianut : Jawa
·
pembuatan keputusan : Diskusi
dengan keluarga
·
pola komunikasi : baik
·
keuangan : Cukup
·
kesulitan dalam keluarga : -
·
Yang dilakukan jika stres : (X)
memecahkan masalah (X) lain-lain : marah
5.
Kebiasaan seksual
·
Gangguan kebiasaan seksual
disebabkan kondisi sebagai berikut :
( X) fertilitas
(X) Libido (X) ereksi
·
Pemahaman terhadap fungsi
seksual : kurang terbuka.
6.
Pertahanan koping
·
Pengambilan keputusan : (X)
sendiri (X) dibantu oleh Keluarga
·
Yang disukai tentang diri
sendiri : Tidak banyak mengeluh
·
Yang ingin dirubah dari
kehidupan : Pola kebiasaan yang kurang menguntungkan.
·
Apa yang dilakukan perawat agar
anda nyaman dan aman : membantu dalam pelayanan perawatan
7.
Sistem nilai dan kepercayaan
·
Siapa atau apa sumber kekuatan
: Tuhan dan keluarga
·
Apakah agama, kepercayaan,
Tuhan penting buat anda ? (X) Ya
·
Kegiatan agama atau kepercayaan
yang dilakukan (macam dan frekuensi)sebutkan : Pengajian 1 kali seminggu.
·
Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama
di rumah sakit, sebutkan : sholat lima waktu.
8.
Tingkat perkembangan
Usia : 20
thn Karakteristik : Dewasa
VII. PENGKAJIAN FISIK
A. Kepala, mata, kuping, hidung, dan tenggorokan
Kepala :
Bentuk bulat lonjong
Keluhan
yang berhubungan : pusing
Ada
Luka Operasi tertutup Kassa pada daerah tulang mastoideus.
Mata
:
Ukuran
pupil : isokor : -
Reaksi terhadap cahaya : baik,
akomodasi : baik, bentuk:
simetris, Konjungtiva : anemis, Fungsi
penglihatan : Kabur melihat jauh, Tanda-tanda radang : tidak ada, Pemeriksaan
mata terakhir : Tidak pernah memeriksakan mata , operasi : tidak, Kaca mata : Tidak lensa kotak : tidak.
Hidung
:
Reaksi
alergi : tidak, cara mengatasinya :
tidak, pernah mengalami flu : pernah, bagaimana frekuensinya dalam setahun : 3
X setahun, sinus : - , perdarahan :
tidak ada
Mulut
dan tenggorokan:
Gigi
geligi : Kesulitan/gangguan pembicaraan : tidak, kesulitan menelan :
tidak, pemeriksaan gigi terakhir : tidak
pernah.
Pernafasan
:
Suara
paru : whezing (-), Sonor (+), pola
napas : teratur, Batuk (+), sputum :(+),
nyeri : (-), kemampuan melakukan aktifitas : terbatas, Batuk darah : (-), Ro
terakhir : 17 April 2001 Hasil : Multi Nodul pada kedua paru (metastase
sekunder)
Sirkulasi:
Nadi
perifer : baik, Capilary refilling :
lebih dari 2 detik, Distensi vena jugularis : -
, Suara jantung : aritmia (-), Suara jantung tambahan : (-), Irama
jantung (monitor) : (-), Nyeri :(-), Edema : (-), Palpitasi : (-), Baal : (+),
Perubahan warna kulit : icterus/pucat, Clubbing : (-), Keadaan ektremitas :
Baik , Syncope : (-), Rasa pusing : (+), Monitoring hemodinamika : CVP: tidak
dipasang.
Nutrisi:
Jenis
diet : Tingi kalori, Tinggi protein, rendah garam, , nafsu sedang , rasa
mual : kadang-kadang, muntah , intake
cairan : Peroral 1000 cc/24 jam
Eliminasi:
Pola
rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-), Ileostomy :(-),
Konstipasi: (-)
Diare
:(-)
Pola
rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-), Cateter
:(-), Urine out put : 1900 cc/24 jam
Reproduksi
Kehamilan
:(-), Perdarahan :(-), Pemeriksaan Pap smear terakhir :(-), Hasil:(-),
Keputihan : (-), Pemeriksaan sendiri: (-), Prostat : normal, Penggunaan kateter
: (-)
Neurologis
Tingkat
kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi : kurang, Pola tingkah laku : masih dalam batas normal,
Riwayat epilepsi/kejang/parkinson : (-), Refleks: baik, kekuatan menggenggam:
Baik , Pergerakan ekstremitas : terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri
: sendi (+), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada, Kelemahan
pada kaki kanan
Kulit
Warna
: pucat/icterus, Turgor : menurun,
integritas : dalam batas normal.
Data
Laboratorium
23/4/2001
:
à
ABGS : pH : 7,429 : PCO2
; 32,3 : PO2 : 76,6 : HCO3 : 20,9 : BE : 3,4
à
DL : Leukosit : 12,5 : Hb : 9,4
: HCT : 28,9 : SGOT : 24 : K+ : 2,39, Na+ : 138
CT Scan : Ada
massa didaerah Occipital, Abses Cerebri
dan Hidrocephalus.
Pengobatan
Ulsikur
: 4 X 1 ampul, Cimetidine 3 X 1 amputl, Kalmethasone : 3 X 1 Ampul, IVFD D5 :
RL 1 : 2
Persepsi
klien trhadap penyakitnya
Penyakit
yang diderita dapat sembuh.
Kesan
perawat terhadap klien
Klien
nampak gelisah karena proses penyakitnya
ANALISA DATA
Karakteristik Data
|
Kemungkinan Penyebab
|
Masalah
|
Data subyektif ; Klien
Mengatakan nyeri pada daerah dekat telinganya, Mengatakan nyerinya pada skala
7.
Data Obyektif : Klien
meringis, sering memejamkan matanya,
Kadang – kadang memegang tempat dialkukan pemasangan shunt, Nadi 104
kali/menit, berkeringat. RR 26 kali/menit,
|
Tekanan Pada Kulit
yang dilakukan shunt
|
Nyeri
|
Data Subyektif :Klien mengatakan kurang minum karena tidak merasa
haus, sering berkeringat
Data Obyektif : Suhu 38,5 oC, Nadi 104
Kali/menit, mukosa membran lembab
|
Kurangnya intake
peroral
|
Kurang Volume
Cairan
|
Data Subyektif : Klien mengatakan sudah
empat hari sejak MRS belum pernah BAB
Data Obyektif
: Klien Imobilisasi, Auskultasi bising
usus menurun
|
Imobilisasi
|
Konstipasi
|
Data Subyektif :Klien mengatakan ia cemas dengan penyakitnya,
Bertanya apakah penyakitnya dapat sembuh atau tidak
Data Obyektif :Ekspresi wajah menunjukkan kecemasan, Nadi
104 kali/menit, RR 26 kali/menit, Keringat dingin
|
Perubahan Status
Kesehatan
|
Cemas
|
Data Subyektif : Klien mengeluh lemah,
Sulit mengangkat atau menggerakan kaki kiri
Data Obyektif : Klien hanya tidur di
tempat tidur, Aktivitas dibantu
|
Kelemahan
|
Gangguan Aktivitas
Fisik
|
Data Subyektif : Klien Mengeluh Nyeri
Pada tempat dilakukan Shunt
Data Obyektif : Ada Luka di daera tulang mastoideus, dan Perut,
Klien kadang memegang balutan karena, Nyeri
|
Infiltrasi Bakteri
melalui Shunt
|
Infeksi
|
Data Subyektif : Klien Mengatakan sering terbangun waktu tidur
karena nyeri, Tidak merasa puas kalau tidur
Data Obyektif : Ekspresi Loyo, Sering
menguap
|
Nyeri
|
Gangguan Pemenuhhan
kebutuhan tidur
|
Data Subyektif :
Klien mengatakan takut merubah posisi
tidur karena nyeri
Data Obyektif
Klien tidur pada satu posisi (
Terlentang)
|
Imobilisasi
|
Kontraktur dan Kerusakan Integritas Kulit
|
Asuhan Keperawatan Hydrocephalus
Pada Klien Tn. BH.,
di Ruang Saraf A RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Nama Mahasiswa : Subhan
Tempat Praktek : Ruang Saraf
A
Tanggal :
23 – 27 April 2001
III. Identitas Klien
II. Nama : Tn. B. H Tanggal MRS : 15 - 04 – 2001
Tempat/Tgl.
Lahir : 04 – 04 – 1980 Sumber
Informasi : Pasien dan Keluarga
Jenis Kelamin : Laki – Laki Keluarga Terdekat : Ibu
Alamat : Turus Gurah Rt 02 RW 06 Pendidikan :
SMP
Status
Perkawinan : Belum Kawin Pekerjaan : -
IV. Status Kesehatan Saat ini :
7.
Alasan kunjungan: Nyeri Kepala
hebat disertai muntah – muntah, kaki kiri terasa lemah, penglihatan kabur.
Keluhan utama
saat ini (dikaji) : Nyeri pada daerah belakang telinga (tempat pemasangan
shunt) , telinga berdenging
Keluhan Tambahan
Sudah 4
hari tidak BAB, Kaki kanan terasa lemah
dan sulit digerakan., Sering terbangun karena nyeri., Batuk dan ada lendir,
Kalau batuk terasa nyeri.
8.
Faktor pencetus : Bila bekerja
terutama mengangkat benda berat
9.
Lama keluhan : 2 minggu sebelum MRS
10.
Timbulnya keluhan : bertahap
11.
Faktor yang memperberat : Sesak
napas yang munculnya kadang - kadang. Nyeri bertamabah kalau batuk (saat
ini)
12.
Upaya yang dilakukan untuk
mengatasinya : sendiri : Pergi ke RS
Kediri
13.
Diagnosa medik : Hydrocephalus post VP Shunt (19 April 2001)
III.Riwayat kesehatan yang lalu
10.
Penyakit yang pernah dialami
·
kanak-kanak , panas, batuk,
pilek
·
Kecelakaan : Tidak ada riwayat
Trauma melahirkan ataupun kecelakaan lainnya.
·
Klien belum pernah dirawat
sebelumnya, di RSUD Dr. Soetomo,. Pasien rujukan dari RS Kediri.
·
Operasi : Dipasang
11.
Alergi : Tidak ada riwayat Alergi
12.
Imunisasi : Imunisasi Lengkap
13.
Kebiasaan : tidak merokok,
minum teh
14.
Obat-obatan : Tidak biasa
mengkonsumsi obat - obatan
15.
Pola nutrisi :
·
Frekwensi makan : 3 kali sehari ( Di rumah sakit klien makan 3 Kali sehari diselingi snack)
·
Berat badan : 52 kg
(Sebelumnya tidak pernah ditimbang)
·
Tinggi badan : 160 cm
·
Jenis makanan : nasi, sayur, lauk, buah
·
Makanan yang disukai : semua
makanan suka
·
Makanan yang tidak diskai :
tidak ada
·
Makanan pantang : Tidak ada
·
Nafsu makan : sedang
·
Perubahan berat badan 6 bulan
terakhir : Tidak pernah menimbang berta
badan
16.
Pola eliminasi :
·
Buang air besar, Frekuensi : 2
x sehari Waktunya tidak tentu
Dirumah sakit
sudah 4 hari belum BAB
·
Penggunaan pencahar : tidak ada
·
Buang air kecil
·
Frekuensi : 4-5 Kali sehari (di rumah), Warna : kuning
Di Rumah sakit :
Terpasang katheter.
·
Pola tidur dan istirahat
Waktu tidur (jam) : 21.00 sampai 06.00 Wib, Lama
tidur/hari : 8 jam, Kebiasaan pengantar
tidur : tidak ada, kebiasaan tidur : memakai bantal lebih dari tiga kesulitan
dalam hal tidur : ( X) menjelang tidur
Dirumah sakit :
Klien sulit
tidur dan istirahat karena nyeri, Waktu tidur malam sering terbangun karena
nyeri
17.
Pola aktifitas dan latihan
·
Kegiatan dalam pekerjaan : Berdiri
·
Olah raga
·
Jenis : Jalan kaki
·
Freakuensi : tidak tentu
·
Kegiatan di waktu luang : Tidak
ada
·
Kesulitan dalam hal :(X) mudah merasa lelah
Di rumah Sakit :
Aktivitas sementara dikurangi, Klien juga mengeluh takut melaksanakan
aktivitas, menggerakan tubuhnya karena kalau bergerak terasanya nyeri.
18.
Pola bekerja
·
Jenis pekerjaan : Tidak tetap
·
Jumlah jam kerja : Tidak tentu
·
Jadwal kerja : Tidak teratur
·
Lain-lain (sebutkan) : tidak
ada
IV. Riwayat Keluaga
Genogram
.
Tidak
ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
V. Riwayat lingkunganKebersihan : kurang
·
Bahaya : tidak ada
·
Polusi : jalan besar dan tempat sampah
VI. Aspek Psikososial
9.
Pola pikir dan persepsi
·
Alat bantu yang digunakan :
Tidak Ada
·
Kesulitan yang dialami : sering pusing
10.
Persepsi diri
·
Hal yang amat dipikirkan saat
ini : apakah penyakitnya dapat sembuh/tidak ?
·
Harapan setelah menjalani
perawatan : ingin merubah semua kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatannya.
·
Perubahan yang dirasa setelah
sakit : semua kebiasaan dibatasi
11.
Suasana hati : cemas, pasrah
dengan penyakitnya
Renyang
perhatian : sangat rentang
12.
Hubungan/komunikasi
·
Bicara : jelas, Bahasa utama :
Indonesia Bahasa daerah : Jawa
·
Tempat tinggal : Dengan orang
tua
·
Kehidupan keluarga :
·
adat yang dianut : Jawa
·
pembuatan keputusan : Diskusi
dengan keluarga
·
pola komunikasi : baik
·
keuangan : Cukup
·
kesulitan dalam keluarga : -
·
Yang dilakukan jika stres : (X)
memecahkan masalah (X) lain-lain : marah
13.
Kebiasaan seksual
·
Gangguan kebiasaan seksual
disebabkan kondisi sebagai berikut :
( X) fertilitas
(X) Libido (X) ereksi
·
Pemahaman terhadap fungsi
seksual : kurang terbuka.
14.
Pertahanan koping
·
Pengambilan keputusan : (X)
sendiri (X) dibantu oleh Keluarga
·
Yang disukai tentang diri
sendiri : Tidak banyak mengeluh
·
Yang ingin dirubah dari
kehidupan : Pola kebiasaan yang kurang menguntungkan.
·
Apa yang dilakukan perawat agar
anda nyaman dan aman : membantu dalam pelayanan perawatan
15.
Sistem nilai dan kepercayaan
·
Siapa atau apa sumber kekuatan
: Tuhan dan keluarga
·
Apakah agama, kepercayaan,
Tuhan penting buat anda ? (X) Ya
·
Kegiatan agama atau kepercayaan
yang dilakukan (macam dan frekuensi)sebutkan : Pengajian 1 kali seminggu.
·
Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama
di rumah sakit, sebutkan : sholat lima waktu.
16.
Tingkat perkembangan
Usia : 20
thn Karakteristik : Dewasa
VII. PENGKAJIAN FISIK
B. Kepala, mata, kuping, hidung, dan tenggorokan
Kepala :
Bentuk bulat lonjong
Keluhan
yang berhubungan : pusing
Ada
Luka Operasi tertutup Kassa pada daerah tulang mastoideus.
Mata
:
Ukuran
pupil : isokor : -
Reaksi terhadap cahaya : baik,
akomodasi : baik, bentuk:
simetris, Konjungtiva : anemis, Fungsi
penglihatan : Kabur melihat jauh, Tanda-tanda radang : tidak ada, Pemeriksaan
mata terakhir : Tidak pernah memeriksakan mata , operasi : tidak, Kaca mata : Tidak lensa kotak : tidak.
Hidung
:
Reaksi
alergi : tidak, cara mengatasinya :
tidak, pernah mengalami flu : pernah, bagaimana frekuensinya dalam setahun : 3
X setahun, sinus : - , perdarahan :
tidak ada
Mulut
dan tenggorokan:
Gigi
geligi : Kesulitan/gangguan pembicaraan : tidak, kesulitan menelan :
tidak, pemeriksaan gigi terakhir : tidak
pernah.
Pernafasan
:
Suara
paru : whezing (-), Sonor (+), pola
napas : teratur, Batuk (+), sputum :(+),
nyeri : (-), kemampuan melakukan aktifitas : terbatas, Batuk darah : (-), Ro
terakhir : 17 April 2001 Hasil : Multi Nodul pada kedua paru (metastase
sekunder)
Sirkulasi:
Nadi
perifer : baik, Capilary refilling :
lebih dari 2 detik, Distensi vena jugularis : -
, Suara jantung : aritmia (-), Suara jantung tambahan : (-), Irama
jantung (monitor) : (-), Nyeri :(-), Edema : (-), Palpitasi : (-), Baal : (+),
Perubahan warna kulit : icterus/pucat, Clubbing : (-), Keadaan ektremitas :
Baik , Syncope : (-), Rasa pusing : (+), Monitoring hemodinamika : CVP: tidak
dipasang.
Nutrisi:
Jenis
diet : Tingi kalori, Tinggi protein, rendah garam, , nafsu sedang , rasa
mual : kadang-kadang, muntah , intake
cairan : Peroral 1000 cc/24 jam
Eliminasi:
Pola
rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-), Ileostomy :(-),
Konstipasi: (-)
Diare
:(-)
Pola
rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-), Cateter
:(-), Urine out put : 1900 cc/24 jam
Reproduksi
Kehamilan
:(-), Perdarahan :(-), Pemeriksaan Pap smear terakhir :(-), Hasil:(-),
Keputihan : (-), Pemeriksaan sendiri: (-), Prostat : normal, Penggunaan kateter
: (-)
Neurologis
Tingkat
kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi : kurang, Pola tingkah laku : masih dalam batas normal,
Riwayat epilepsi/kejang/parkinson : (-), Refleks: baik, kekuatan menggenggam:
Baik , Pergerakan ekstremitas : terbatas
Muskuloskeletal
Nyeri
: sendi (+), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak ada, Kelemahan
pada kaki kanan
Kulit
Warna
: pucat/icterus, Turgor : menurun,
integritas : dalam batas normal.
Data
Laboratorium
23/4/2001
:
à
ABGS : pH : 7,429 : PCO2
; 32,3 : PO2 : 76,6 : HCO3 : 20,9 : BE : 3,4
à
DL : Leukosit : 12,5 : Hb : 9,4
: HCT : 28,9 : SGOT : 24 : K+ : 2,39, Na+ : 138
CT Scan : Ada
massa didaerah Occipital, Abses Cerebri
dan Hidrocephalus.
Pengobatan
Ulsikur
: 4 X 1 ampul, Cimetidine 3 X 1 amputl, Kalmethasone : 3 X 1 Ampul, IVFD D5 :
RL 1 : 2
Persepsi
klien trhadap penyakitnya
Penyakit
yang diderita dapat sembuh.
Kesan
perawat terhadap klien
Klien
nampak gelisah karena proses penyakitnya
ANALISA DATA
Karakteristik Data
|
Kemungkinan Penyebab
|
Masalah
|
Data subyektif ; Klien
Mengatakan nyeri pada daerah dekat telinganya, Mengatakan nyerinya pada skala
7.
Data Obyektif : Klien
meringis, sering memejamkan matanya,
Kadang – kadang memegang tempat dialkukan pemasangan shunt, Nadi 104
kali/menit, berkeringat. RR 26 kali/menit,
|
Tekanan Pada Kulit
yang dilakukan shunt
|
Nyeri
|
Data Subyektif :Klien mengatakan kurang minum karena tidak merasa
haus, sering berkeringat
Data Obyektif : Suhu 38,5 oC, Nadi 104
Kali/menit, mukosa membran lembab
|
Kurangnya intake
peroral
|
Kurang Volume
Cairan
|
Data Subyektif : Klien mengatakan sudah
empat hari sejak dioperasi belum pernah BAB
Data Obyektif
: Klien Imobilisasi, Auskultasi bising
usus menurun
|
Imobilisasi
|
Konstipasi
|
Data Subyektif :Klien mengatakan ia cemas dengan penyakitnya,
Bertanya apakah penyakitnya dapat sembuh atau tidak
Data Obyektif :Ekspresi wajah menunjukkan kecemasan,
Nadi 104 kali/menit, RR 26 kali/menit, Keringat dingin
|
Perubahan Status
Kesehatan
|
Cemas
|
Data Subyektif : Klien mengeluh lemah,
Sulit mengangkat atau menggerakan kaki kiri
Data Obyektif : Klien hanya tidur di
tempat tidur, Aktivitas dibantu
|
Kelemahan
|
Gangguan Aktivitas
Fisik
|
Data Subyektif : Klien Mengeluh Nyeri
Pada tempat dilakukan Shunt
Data Obyektif : Ada Luka di daera tulang mastoideus, dan Perut,
Klien kadang memegang balutan karena, Nyeri
|
Infiltrasi Bakteri
melalui Shunt
|
Infeksi
|
Data Subyektif : Klien Mengatakan sering terbangun waktu tidur
karena nyeri, Tidak merasa puas kalau tidur
Data Obyektif : Ekspresi Loyo, Sering
menguap
|
Nyeri
|
Gangguan Pemenuhhan
kebutuhan tidur
|
Data Subyektif :
Klien mengatakan takut merubah posisi
tidur karena nyeri
Data Obyektif
Klien tidur pada satu posisi (
Terlentang)
|
Imobilisasi
|
Kontraktur dan Kerusakan Integritas Kulit
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
T U J U A N
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
IMPLEMENTASI
|
Gangguan Rasa nyaman : nyeri
dengan perdarahan.
Data subyektif
Klien Mengatakan nyeri pada daerah lokasi infus.
Data Obyektif :
Klien meringis, sering memejamkan matanya, Kadang – kadang memegang tempat dialkukan
pemasangan infus, Nadi 112 kali/menit, berkeringat. RR 28 kali/menit,
|
Rasa nyeri berkurang setelah diberikan tindakan.
Kriteria :
à Klien tidak mengeluh nyeri.
à Klien dapat istirahat dan tidur.
à Klien mampu mende-monstrasikan tehnik un-tuk mengurangi nyeri
à Tanda Vital Dalam batas Normal.
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 80 X/menit
RR : 20 X/menit
|
à Bantu klien untuk menentukan batas nyeri dengan skala 1 - 10.
à Beri alas kapas secukupnya
pada daera penekanan (daerah yang diapsang infus)
à Berikan posisi yang nyaman. Hindari pada posisi tempat dilakukan
infus
à Mengajarkan tehnik untuk menu-runkan ambang nyeri.
* Mengajarkan metode relaksasi.
à Mengkaji respon klien terhadap gambaran nyeri-nya.
à Mengkaji tanda vital.
à Membatasi pergerakan klien.
|
Pengetahuan terhadap skala nyeri untuk dapat melakukan tindakan
sesuai dengan intensitas nyeri.
Untuk mengurangi tekanan langsung daerah yang dipasang infus
Posisi yang naman membantu mengurangi nyeri.
Tehnik relaksasi, mengatur
pernapasan dapat menurunkan ambang rasa nyeri.
Respon nyeri klien dapat diperlihatkan melalui respon verbal dan
non verbal.
Perubahan tanda vital dapat digunakan sebagai indikator adanya
perubahan intensitas nyeri.
|
Mengkaji nyeri klien dengan menggunakan skala nyeri 1 – 10
Memberikan alas kapas pada daerah
yang diinfus
Memberikan posisi yang nyaman yaitu posisi miring kearah
Mengajarkan klien tekhnik relaksasi : Tarik Napas dalam
Mengkaji respon klien terhadap gambaran rasa nyerinya
Memonitor tanda vital
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
T U J U A N
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
IMPLEMENTASI
|
Resiko Tinggi kurang volume cairan
sehubungan dengan kurangnya masukkan melalui oral
Data Subyektif :
Klien mengatakan kurang minum karena tidak merasa haus, sering
berkeringat
Data Obyektif :
|
Kebutuhan cairan terpenuhi selama usus belum berfungsi.
Kriteria :
* Tanda vital dalam batas normal.
* Turgor kulit normal.
* Membran mukosa lembab.
* Produksi urine output seimbang
|
Ukur dan catat pemasukkan dan pengeluaran.
Monitor vital sign
Kaji balutan luka, drainage secara teratur.
Kolaborasi :
·
Monitor cairan parentral
·
Monitor laboratorium ; Hb,
Hct
|
Dokumentasi yang akurat membantu meng-identifikasi kehilangan
cairan atau memenuhi kebutuhan cairan
dan mempengaruhi tindakan selanjutnya.
Hipotensi, tachikardi, peningkatan respirasi merupakan indikasi
kekurangan cairan.
Keluarnya darah yang berlebihan dapat menyebabkan
hipovelemia, kolaps sirkulasi.
Penurunan volume cairan
petensial untuk terjadinya dehidrasi, kolaps kardiovaskuler tidak seimbangnya
cairan dan elektrolit.
Anemia, Hct rendah terjadi akibat kehilangan cairan pada saat
operasi
|
Membuat Catatan balance Cairan
Memonitor tanda vital
Mengkaji keadaan Luka
Memonitor pemberian Cairan secara intavena
Memonitor hasil laboratorium
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama
: Tn. AS Hari
/ Tanggal : Senin 30 April 2001
Dx medis
: Hydrocephalus Post VP
Shunt
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
T U J U A N
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
IMPLEMENTASI
|
Cemas sehubungan dengan perubahan status kesehatan.
Data Subyektif :
Klien mengatakan ia cemas dengan penyakitnya, Bertanya apakah
penyakitnya dapat sembuh atau tidak
Data Obyektif :
Ekspresi wajah menunjukkan kecemasan, Nadi 104 kali/menit, RR 26
kali/menit, Keringat dingin
|
Dalam waktu 30 menit setelah diberikan tindakan klien da-pat
mengurangi kecemasan
Kriteria :
à Klien tampak rileks dan mampu mengungkapkan rasa cemasnya.
à Klien mampu meng-identifikasi koping yang efektif.
à Klien mampu menyusun rencana untuk mengubah gaya hidup.
à Klien dapat mengalihkan perasaan cemasnya de-ngan cara yang
kon-struktif seperti membaca, berceritra, mendengarkan ra-dio dan lain-lain.
à Tanda vital nadi, perna-pasan, suhu dan tekanan darah dalam batas
normal.
* N = 60 - 80 x/mt
* P = 16 - 24 x/mt
* S = 26 - 37,5 °C
* TD = 100/70 sd 140/90 mmHg.
|
Kaji tingkat cemas klien,
bagaimana klien memecahkan masalah dan koping apa yang digunakan.
Berikan informasi akurat dan jawab setiap pertanyaan klien.
Berikan kesempatan pada klien untuk mengekspresikan perasaannya.
Tingkatkan lingkungan yang terbuka dan aman sehingga klien lebih
mudah men-diskusikan tentang penyakit dan perasaannya.
Pertahankan kontak yang sering dengan klien, berbicara dengan
memberi sentuhan terapeutik
Jelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan dan beri kesempatan
untuk bertanya.
Evaluasi status psikologis dan tanda vital.
Anjurkan klien berdoa dan menjalankan kewajiban sembahyang.
|
Mengidentifikasi kekuatan dan keterampilan klien dalam memecahkan
masalah.
Memberi kesempatan klien untuk mengambil keputusan sesuai dengan
pengetahuannya.
Hal tersebut dapat memberikan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya dengan informasi yang akurat untuk meningkatkan koping sesuai
dengan situasi.
Merasakan perasaan diterima dan mening-katkan rasa dihargai.
Memberi jaminan kepada klien bahwa dia tidak sendiri dan tidak
merasa ditolak.
Mengurangi rasa cemas terhadap penanganan yang tidak diketahui.
Untuk menilai sejauh mana perkembangan dari intervensi yang
diberikan.
Untuk pemenuhan rasa aman dan nyaman serta perasaan perlindungan
dari Tuhan.
|
Mengkaji tingkat cemas klien,
bagaimana klien memecahkan masalah dan koping apa yang digunakan.
Memberikan informasi akurat
dan jawab setiap pertanyaan klien.
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengekspresikan
perasaannya.
Menciptakan lingkungan yang
terbuka dan aman sehingga klien lebih mudah men-diskusikan tentang penyakit
dan perasaannya.
Mempertahankan kontak yang sering dengan klien, berbicara dengan
memberikan sentuhan terapeutik
Menjelaskan setiap tindakan yang akan dilakukan dan beri
kesempatan untuk bertanya.
mengevaluasi status psikologis dan tanda vital.
Menganjurkan klien berdoa dan menjalankan kewajiban sembahyang.
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama
: An. B.I Dx
medis :
Hydrocephalus
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
T U J U A N
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
IMPLEMENTASI
|
Gangguan aktifitas fisik sehubungan dengan kelemahan .
Data Subyektif :
Klien mengeluh lemah, Sulit
mengangkat atau menggerakan kaki kiri
Data Obyektif :
Klien hanya tidur di tempat tidur, Aktivitas dibantu
|
Setelah diberikan penjelasan dan demonstrasi gerakan selama 30
menit klien dapat :
·
mengikuti gerakan yang
diajarkan.
Kriteria :
·
Klien dapat melakukan gerakan
sesuai anatomis.
·
Melakukan latihan tanpa ragu
secara pasif dan aktif.
|
Kaji kekuatan motorik kaki klien.
Jelaskan pada klien tentang pergerakan tubuh secara anatomis untuk
menjaga stamina
Bantu pergerakan secara bertahap secara pasif kemudian meningkat
yang dilakukan secara aktif.
Kolaborasi
Unit Rehabilitasi Medis,
fisiotherapis
|
Mengevaluasi status sensori motorik klien untuk menyesuaikan
dengan latihan yang akan diberikan menghindari injuri.
Klien akan dapat diajak bekerja sama dalam melakukan latihan
pergerakan.
Gerakan bertahap untuk mencegah peregangan mendadak dan perlukaan
pada otot
Membantu perencanaan klien dan imple-mentasi program latihan dan
mengidentifikasi perkembangan fungsi tubuh serta kemandirian klien.
|
Mengkaji kekuatan motorik kaki klien.
Menjelaskan pada klien tentang pergerakan tubuh secara anatomis
untuk menjaga stamina
Membantu pergerakan secara bertahap secara pasif kemudian
meningkat yang dilakukan secara aktif.
Kolaborasi
Unit Rehabilitasi Medis,
fisiotherapis
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama :
An. B.I Dx
medis :
Hydrocephalus
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
T U J U A N
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
IMPLEMENTASI
|
Resiko infeksi sehubungan dengan infiltrasi bakteri melalui tempat
pemasangan infus.
Data Subyektif : -
Data Obyektif :
Terpasang infus pada kaki kanan.
|
Infeksi tidak terjadi.
Kriteria :
à Tidak ada tanda infeksi.
|
Kaji keadaan luka (kontinyuitas dari kulit) terhadap adanya :
edema, rubor, dolor, fungsio laesa.
Rawat daerah penusukan infus dengan menggunakan tehnik aseptik dan
antiseptik
Kolaborasi :
Pemeriksaan darah : leukosit
Jagalah selalu kebersihan dan kerapihan tempat tidur
Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi protein
|
Untuk mengetahui
tanda-tanda infeksi.
Mencegah kontaminasi dan kemungkinan infeksi silang.
Leukosit yang meningkat berarti terjadi infeksi.
Mencegah resiko terjadinya infeksi silang
Protein berfungsi untuk meningkatkan pertahanan tubuh
|
Mengkaji Keadaan Luka
Menganjurkan Klien agar Tidak memegang / menyentuh lukanya
Merawat luka dengan menggunakan tehnik aseptik dan antiseptik
Memonitor Pemeriksaan darah : leukosit
Menjaga selalu kebersihan dan kerapihan tempat tidur
Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi protein
|
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama
: An. B.I
Dx medis
: Hydrocephalus
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
T U J U A N
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
IMPLEMENTASI
|
Gangguan eliminasi tinja (konstipasi) sehubungan dengan kurangnya
aktifitas (immobilisasi)
Data Subyektif :
Klien mengatakan sudah empat hari sejak MRS belum pernah BAB
Data Obyektif :
Klien Imobilisasi, Auskultasi bising usus menurun
|
Klien dapat buang air besar dengan lancar dalam waktu 1 hari
setelah diberikan tindakan
Kriteria :
à Perut tidak kembung.
à Tinja lunak
à B.a.b teratur 1-2 x sehari
à Bising usus normal (+) 3 -
4 kali dalam 1 menit.
|
Auskultasi bising usus, catat lokasi dan karakteristik.
Observasi distensi abdomen bila bising usus menurun atau tidak
ada.
Anjurkan untuk makan tinggi serat, banyak minum dan makan
buah-buahan.
Anjurkan Klien Untuk Mobilisasi secara bertahap di tempat tidur
|
Bising usus menandakan usus berfungsi normal.
Peristaltik menghilang pada distensi abdomen / meningkat bila
terjadi gangguan usus.
Makanan tinggi serat menjadikan tinja lunak, banyak minum
mengurangi penyerapan pada tinja.
Aktivitas untuk merangsang peristaltik Usus
|
Mengauskultasi bising usus.
Mengobservasi distensi abdomen bila bising usus menurun atau tidak
ada.
Menganjurkan untuk makan tinggi serat, banyak minum dan makan
buah-buahan.
Melakukan latihan aktif dan pasif di tempat tidur
|
Catatan Perkekmbangan
III. Rabu, 25 April 2001
|
|
Gangguan
eliminasi tinja (konstipasi) sehubungan dengan kurangnya aktifitas
(immobilisasi)
|
|
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
|
: Klien
belum Juga BAB
: Klien Imobilisasi, Auskultasi bising
usus menurun
: Masalah Konstipasi belum diatas
: Rencana tanggal 24 Appril 2001 dipertahankan
dan dilanjutkan dan persiapakan untuk
kolaborasi pemberian laxantive
|
Resiko Tinggi kurang volume
cairan sehubungan dengan kurangnya
masukkan melalui oral
|
|
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
|
Klien mengatakan akan minum banyak sesuai
anjuran perawat minum, keringat
berkurang sering berkeringat
Turgor kulit baik, Mukosa membran lembab
Resikot kekurangan cairan mulai diatasi
Rencana Tanggal 23 April 2001 tetap
dipertahankan dan diperhatikan selama perawatan
|
Gangguan aktifitas fisik sehubungan
dengan kelemahan .
|
|
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
|
Klien masih mengeluh lemah, Sulit
mengangkat atau menggerakan kaki kiri
Klien hanya tidur di tempat tidur, Aktivitas dibantu
Masalah gangguan aktivitas fisik belum bias
diatasi
Rencana tanggal 24 April 2001 dipertahankan dan
dilanjutkan
|
Resiko Tinggi infeksi sehubungan
dengan infiltrasi bakteri melalui shunt.
|
|
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
|
Klien
Mengeluh Nyeri Pada tempat dilakukan
Shunt
Ada Luka di daera tulang mastoideus, dan
Perut, Klien kadang memegang balutan karena, Nyeri
Resiko untuk terjadinya infeksi mungkin masih bias terjadi
Rencana Tanggal 23 April 2001 dipertahankan
|
Catatan Perkekmbangan
IV. Kamis, 23 April 2001
Diagnosa : Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Sehubungan dengan tekanan
pada kulit yang dilakukan shunt.
|
|
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
|
: Klien Mengatakan nyeri ditelinganya timbulnya
kadang – kadang saja namun masih
berdenging
: Nadi 100 kali/menit, Tensi 130 / 70 mmHg,
: Rasa Nyaman Belum terpenuhi
: Perencanaan Tgl 24 April 2001 dipertahankan
|
Gangguan
eliminasi tinja (konstipasi) sehubungan dengan kurangnya aktifitas
(immobilisasi)
|
|
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
|
: Klien
kemarin sore sudah BAB dan kini
terasa enak.
:
Auskultasi bising usus masih menurun
: Masalah Konstipasi sudah teratasi
: Diakhiri
|
Resiko Tinggi kurang volume
cairan sehubungan dengan kurangnya
masukkan melalui oral
|
|
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
|
Klien mengatakan akan minum banyak sesuai
anjuran perawat minum, keringat
berkurang sering berkeringat
Turgor kulit baik, Mukosa membran lembab
Resiko kekurangan cairan mulai diatasi
Diakhiri
|
Gangguan aktifitas fisik sehubungan
dengan kelemahan .
|
|
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
|
Klien masih mengeluh lemah, Sulit
mengangkat atau menggerakan kaki kiri
Klien hanya tidur di tempat tidur, Aktivitas dibantu
Masalah gangguan aktivitas fisik belum bias
diatasi
Rencana tanggal 24 April 2001 dipertahankan dan
dilanjutkan
|
Resiko Tinggi infeksi sehubungan
dengan infiltrasi bakteri melalui shunt.
|
|
Subyektif
Obyektif
Analisa
Perencanaan
|
Klien
Mengeluh Nyeri Pada tempat dilakukan
Shunt
Ada Luka di daera tulang mastoideus, dan
Perut, Klien kadang memegang balutan karena, Nyeri
Resiko untuk terjadinya infeksi mungkin masih bias terjadi
Rencana Tanggal 23 April 2001
dipertahankan
|
terimakasih banyak infonya, sangat menarik sekali dan bermanfaat
BalasHapushttp://landongobatherbal.com/obat-herbal-infeksi-ginjal/