Pengertian : tindakan yang dilakukan untuk
membebaskan jalan napas dengan tetap memperhatikan kontrol servikal
Tujuan : membebaskan jalan napas untuk menjamin jalan masuknya udara
ke paru secara normal sehingga menjamin kecukupan oksigenase tubuh
Pemeriksaan Jalan Napas :
L = Look/Lihat gerakan nafas
atau pengembangan dada, adanya retraksi sela iga, warna mukosa/kulit dan
kesadaran
L = Listen/Dengar aliran
udara pernafasan
F = Feel/Rasakan adanya
aliran udara pernafasan dengan menggunakan pipi penolong
Cara
pemeriksaan Look-Listen-Feel (LLF) dilakukan secara simultan. Cara ini
dilakukan untuk memeriksa jalan nafas dan pernafasan.
|
|
Tindakan
Membuka jalan nafas dengan proteksi
cervikal
- Chin Lift maneuver (tindakan mengangkat dagu)
- Jaw thrust maneuver (tindakan mengangkat sudut rahang bawah)
- Head Tilt maneuver (tindakan menekan dahi)
Gambar dan penjelasan lihat
dibawah.
Ingat! Pada pasien dengan dugaan
cedera leher dan kepala, hanya dilakukan maneuver jaw thrust dengan
hati-hati dan mencegah gerakan leher.
- Untuk memeriksa jalan nafas terutama di daerah mulut, dapat dilakukan teknik Cross Finger yaitu dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk yang disilangkan dan menekan gigi atas dan bawah.
- Bila jalan nafas tersumbat karena adanya benda asing dalam rongga mulut dilakukan pembersihan manual dengan sapuan jari.
- Kegagalan membuka nafas dengan cara ini perlu dipikirkan hal lain yaitu adanya sumbatan jalan nafas di daerah faring atau adanya henti nafas (apnea)
- Bila hal ini terjadi pada penderita tidak sadar, lakukan peniupan udara melalui mulut, bila dada tidak mengembang, maka kemungkinan ada sumbatan pada jalan nafas dan dilakukan maneuver Heimlich.
Pemeriksaan sumbatan jalan nafas di
daerah mulut dengan menggunakan teknik cross finger
Tanda-tanda adanya sumbatan
(ditandai adanya suara nafas tambahan) :
- Mendengkur(snoring), berasal dari sumbatan pangkal lidah. Cara mengatasi : chin lift, jaw thrust, pemasangan pipa orofaring/nasofaring, pemasangan pipa endotrakeal.
- Berkumur (gargling), penyebab : ada cairan di daerah hipofaring. Cara mengatasi : finger sweep, pengisapan/suction.
- Stridor (crowing), sumbatan di plika vokalis. Cara mengatasi : cricotirotomi, trakeostomi.
2. Membersihkan jalan nafas
Sapuan jari (finger sweep)
Dilakukan bila jalan nafas tersumbat
karena adanya benda asing pada rongga mulut belakang atau hipofaring seperti
gumpalan darah, muntahan, benda asing lainnya sehingga hembusan nafas hilang.
Cara melakukannya :
- Miringkan kepala pasien (kecuali pada dugaan fraktur tulang leher) kemudian buka mulut dengan jaw thrust dan tekan dagu ke bawah bila otot rahang lemas (maneuver emaresi)
- Gunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) yang bersih atau dibungkus dengan sarung tangan/kassa/kain untuk membersihkan rongga mulut dengan gerakan menyapu.
Tehnik finger sweep
3. Mengatasi sumbatan nafas parsial
Dapat digunakan teknik manual thrust
- Abdominal thrust
- Chest thrust
- Back blow
Gambar dan penjelasan lihat di
bawah!
Jika sumbatan tidak teratasi, maka
penderita akan :
- Gelisah oleh karena hipoksia
- Gerak otot nafas tambahan (retraksi sela iga, tracheal tug)
- Gerak dada dan perut paradoksal
- Sianosis
- Kelelahan dan meninggal
Prioritas utama dalam manajemen
jalan nafas adalah JALAN NAFAS BEBAS!
- Pasien sadar, ajak bicara. Bicara jelas dan lancar berarti jalan nafas bebas
- Beri oksigen bila ada 6 liter/menit
- Jaga tulang leher : baringkan penderita di tempat datar, wajah ke depan, posisi leher netral
- Nilai apakah ada suara nafas tambahan.
Pasien tidak sadar dengan posisi
terlentang, perhatikan jalan nafasnya! Pangkal lidah tampak menutupi jalan
nafas
|
||
Lakukan teknik chin lift atau jaw thrust untuk membuka jalan nafas.
Ingat tempatkan korban pada tempat yang datar! Kepala dan leher korban jangan
terganjal!
Chin Lift
Dilakukan dengan maksud mengangkat
otot pangkal lidah ke depan
Caranya : gunakan jari tengah dan telunjuk
untuk memegang tulang dagu pasien kemudian angkat.
Head Tilt
Dlilakukan bila jalan nafas tertutup
oleh lidah pasien, Ingat! Tidak boleh dilakukan pada pasien dugaan fraktur
servikal.
Caranya : letakkan satu telapak
tangan di dahi pasien dan tekan ke bawah sehingga kepala menjadi tengadah dan
penyangga leher tegang dan lidahpun terangkat ke depan.
Gambar 5. tangan kanan melakukan Chin
lift ( dagu diangkat). dan tangan kiri melakukan head tilt. Pangkal
lidah tidak lagi menutupi jalan nafas.
Jaw thrust
Caranya : dorong sudut rahang kiri
dan kanan ke arah depan sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan
gigi atas
|
Gambar 6 dan 7. manuver Jaw
thrust dikerjakan oleh orang yang terlatih
Mengatasi sumbatan parsial/sebagian. Digunakan untuk membebaskan sumbatan dari benda padat.
Gambar 8. Tampak ada orang yang tersedak
atau tersumbat jalan nafasnya
|
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich)
Dapat dilakukan dalam posisi berdiri
dan terlentang.
Caranya berikan hentakan mendadak
pada ulu hati (daerah subdiafragma – abdomen).
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich) pada
posisi berdiri atau duduk
Caranya : penolong harus berdiri di
belakang korban, lingkari pinggang korban dengan kedua lengan penolong,
kemudian kepalkan satu tangan dan letakkan sisi jempol tangan kepalan pada
perut korban, sedikit di atas pusar dan di bawah ujung tulang sternum. Pegang
erat kepalan tangan dengan tangan lainnya. Tekan kepalan tangan ke perut dengan
hentakan yang cepat ke atas. Setiap hentakan harus terpisah dan gerakan yang
jelas.
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich) pada
posisi tergeletak (tidak sadar)
Caranya : korban harus diletakkan
pada posisi terlentang dengan muka ke atas. Penolong berlutut di sisi paha
korban. Letakkan salah satu tangan pada perut korban di garis tengah sedikit di
atas pusar dan jauh di bawah ujung tulang sternum, tangan kedua diletakkan di
atas tangan pertama. Penolong menekan ke arah perut dengan hentakan yang cepat
ke arah atas.
Berdasarkan ILCOR yang terbaru, cara
abdominal thrust pada posisi terbaring tidak dianjurkan, yang dianjurkan adalah
langsung melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Abdominal Thrust (Manuver Heimlich) pada yang dilakukan sendiri
Pertolongan terhadap diri sendiri
jika mengalami obstruksi jalan napas.
Caranya : kepalkan sebuah tangan,
letakkan sisi ibu jari pada perut di atas pusar dan di bawah ujung tulang
sternum, genggam kepala itu dengan kuat, beri tekanan ke atas kea rah diafragma
dengan gerakan yang cepat, jika tidk berhasil dapat dilakukan tindakan dengan
menekan perut pada tepi meja atau belakang kursi
|
Gambar 9. Abdominal Thrust dalam posisi berdiri
Back Blow (untuk bayi)
Bila penderita sadar dapat batuk
keras, observasi ketat. Bila nafas tidak efektif atau berhenti, lakukan back
blow 5 kali (hentakan keras pada punggung korban di titik silang garis antar
belikat dengan tulang punggung/vertebrae)
Gambar 10. Back blow pada bayi
Chest Thrust (untuk bayi, anak yang gemuk dan
wanita hamil)
Bila penderita sadar, lakukan chest
thrust 5 kali (tekan tulang dada dengan jari telunjuk atau jari tengah
kira-kira satu jari di bawah garis imajinasi antara kedua putting susu pasien).
Bila penderita sadar, tidurkan terlentang, lakukan chest thrust, tarik
lidah apakah ada benda asing, beri nafas buatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar