Senin, 23 Februari 2015

Laporan Pendahuluan Hipertensi



LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI

A.    PENGERTIAN
Hipertensi adalah dimana tekanan darah diastole lebih dari 90 mmHg dan tekanan systole lebih dari 140 mmHg.
            Klasifikasi pengukuran tekanan darah berdasarkan the next report of join nationalcomimittes on prevention, detection, evaluation, and treatmeant of highblood pressure, !987.

Kategori
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Normal
<130 span="">
<85 span="">
Perbatasan
130-139
85-89
Hipertensi tingkat 1
140-159
90-99
Hipertensi tingkat 2
160-179
100-109
Hipertensi tingkat 3
>180
110

B.     ETIOLOGI
Penyebab yang pasti belumdipastikan, kadang yang sudah diperiksa dan dinyatakan mempunyai darah normal dalam beberapa hari ataqu minggu kemudian kemungkinan tekanan darah tinggi / hipertensi. Berarti wanita atau pria memilikin resiko hipertensi, bisa timbul akibat adanya faktor kebutuhan / lingkungan atau gaya hidup sesorang.
Contoh: para pekerja berat, pola makn yang tidak sesuai dengan kebutuhan ( asupan garam yang berlebihan sehingga dapat meningkatkan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah)
C.    TANDA DAN GEJALA

1.      TD meningkat
2.      Sakit kepala / pusing
3.      Rasa pegal pada bahu dan perasaan panas / gelisah
4.      Susah tidur
5.      Mual da muntah
6.      Denyut nadi meningkat
7.      Kurang nafsu makan
8.      Rasa lemah
9.      Gangguan dalam penglihatan
10.  Mudah marah
11.  Pada lansia, gejala yang terlihat adalah kencing pada malam hari

D.    PATOFISILOGI
Tekanan darah dipengaruhi oleh jantung dan tekan perifer sehingga semua faktor yang mempengaruhi curah jantung dan tekakan perifer akan mempengaruhi tekanan nadi.
Pada awalnya curah jantung meningkat serta perifer normal, keadaan ini disebabkan oleh adanya peningkatan tonus simpatis dan kemudian curah jantung kembali normal selanjutnya tekana perifer meningkat akibatnya terjadi refleks anti regulasi.
Berbagai hal seperti faktor genitika, aktivitas syaraf simpatis , faktor hemodinamik, metabolisme natrium dalam ginjal, gangguan metabolisme berupa natrium dan faktor renin, angiotensin, aldosteron dibutuhkan mempunyai kaitan dengan meningkatkan tekanan darah / hipertensi, khususnya hipertensi assensial.
E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Observasi TD pasif
2.      Pemeriksaan darah lengkap
3.      Pemeriksaan EKG

F.     PENATALAKSANAAN
Memberikan obat-obatan anti hipertensi sambil terus mengobsevasi tekanan darah pasien. Contoh: Hypedipme, catopril, capoten.
Modifikasi gaya hidup cukup efektif dapat menurukan resiko kardivaskuler dengan biaya sedikit dan resiko minimal. Tata laksana ini tetap dianjurkan meski harus di sertai obat anti hipertensi karena dapat menurunkan jumlah dan basis obat.

POHON MASALAH


Hipertensi

Faktor Kebutuhan Lingkungan                    Gaya Hidup                   Pola Makan tidak Sesuai
1.      Pola makan
2.      Merokok
3.      Alkohol


 




Meningkatnya volume plasma
curah jantung


 




Meningkatnya Tekana Darah
 


Sakit Kepala / pusing                                                                          Resiko Terjadinnya
Perubahan perfusi jaringan serebtal
Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri)

Ansietas ( Cemas )
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Resiko tinggi terhadap penuruna curah jantung
1.      Faktor Resiko meliputi                  : Peningkatan after load, vasokonteriksi, iskemia, miokardia, hipertropi / ragiditas ( kekakuan )
2.      Kemungkinan disebabkan oleh     : tidak dapat diterangkan adanya tanda dan gejal diagnosa jadi aktual.
3.      Tujuan jangka panjang                  : berpartisipasi dalam aktivitas yang menurukan tekanan darah / beban kerja jantung
4.      Tujuan jangka pendek                   : mempertahankan tekanan darah ddalm rentang individu yangb diterima memperlihatkan irama dan frekuensi yang stabildalam rentang normal.
Rencana tindakan:   
a.       Pantau TD
b.      Amati warna kulit, kelembaban suhu dan masa pengisian kapiler
c.       Berikan lingkingan yang tenang
d.      Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat-obatan diuretik, vasodilator, nifidefin
e.       Berikan pembatasan cairan dan diet minum

Rasionalisasi
a.     Pebanndingan dan tekanan memberikan gambaran lebih lengkap tentang keterlibatkan bidang masalah vaskuler
b.      Adanya pucat, kulit lembab, pengisian kapiler lambat, mun gkin berkaitan vasokontriksi atau mencerminkan decompensasi penurunan curah jantung
c.       Membantu untuk menurunkan rangsang simpatis
d.      Untuk diuresis membatasi retensi cairan, mengobati hipertensi dan meningkatkan aliran darah koroner
e.       Pembatasan ini mendapatkan menangani retensi cairan dan menurunkan bebean kerja


2.      Rasa  nyaman ( Nyeri )
1.      Mungkin berhububungan dengan : peningkatan tekanan vasikuler serebral
2.      Kemungkinan di buktikan oleh     : terjadi pada saat abngun dan hilang secara spontan berdiri, segan untuk menggerkan kepala, menghindari sinar terang, mengerutkan kening, melaporkan kekakuan leher, pusing penglihatan kabur, mual/muntah.
3.      Tujuan jangka panjang                  : melaporkan nyeri/ ketidaknyamanan hilang / terkontrol
4.      Tujuan jangka panjang                  : memungkinkan metode yang menberikan pengurangan nyeri dan mengikuti anjuran pengobatan yang diresepkan
Rencana Tindakan
a.       Pertahankan tirah baring selama fase akut
b.      Berikan kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, teknik rileksasi
c.       Hilangkan / minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala, mengejan saat BAB, batuk panjang
d.      Kolaborasi pemberian obat analgetik dan obat anastesi (diazepam)
Rasonalisasi
a.       Meminimalkan stimulasi / meningkatkjan rileksasi
b.      Tindakan yang menurukan teknik vaskuler serebral
c.       Activitas yang meninggalkna vasokontriksi yang dapat menyebabkan sakit kepala
d.      Menurunkan rasa nyeri dan sistem syraf simpatis

3.      Intoleransi Aktivitas
1.      Mungkin berhubungan dengan         : kelemahan otot, ketidak seimbangan antar suplay dan kebutuhan O2
2.      Kemungkinan dibuktikan oleh         : Laporan verbal tentang keletihan dan kelemahan, Rasa tidak nyaman saat bergerak / dispnea, perubahan EKG mencerminkan iskemia, distrimia
3.      Tujuan jangka panjang                      : Dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan
4.      Tujuan jangka panjang                      : bnerpartisipasi dalam aktivitas yang diperlukan menunjukan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi aktivitas
Rencana tindakan
a.       Kaji respon pasien terhadap aktivitas
b.      Instruksikan pasien tentang penghematan energi melakukan aktivitas dangan perlahan
c.       Beriokan dorongan mel;akukan aktivitas / perawatan bertahap jika dapat di toleransi, berikasn sesuai kebutuhan
Rasionalisi
a.       Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon fisik terhadap stress
b.      Teknik menghemat energi
c.       Kemajuan aktivitas bertahap mencegah paningkatan kerja jantung tiba-tiba
4.      Kurang pengetahuan mengenai kondisi rencana pengobatan b/d kurang pengetahuan, misinprestasi b/d menyatakan masalah meminta informasi
1.      Tujuan jangka panjang          : Mengindentifikasi efek samping obat dan kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan
2.      Tujuan jangka pendek           : menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan
Rencana Tindakan
a.       Nyatkan TD batas normal, jelaska tentang HT dan efeknya pada jantujng
b.      Bantu pasien dalam mengindentifikasi faktor-faktor resiklo kardiovaskuler yang dapat di ubah, mis: Obesitas, diet tinggi lemak jenuh, merokok, dan alkohol
c.       Jelaskan pentingnya menghentikan merokok dan bantu pasien dalam membuat rencana untuk berhenti merokok
d.      Jelaskan tentang efek samping
Rasionalisasi
a.       Memberikan dasar untuk pemahaman tentang peningkatan TD
b.      Membantu menunjukan hubungan dalam menunjang HT dan penyakit kardiovaskulerserta ginjal
c.       Nikotin meningkatkan katekolamin mengakibatkan peningkatan efek jantung
d.      Informasi yang adekuat dan pemahaman efek obat dapat meningkatkan kerjasama rencana pengobatan

DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer Arif, dkk. 2001.kapita selecta.Jakarta. FKUI
Marylinn E Doengoes, dkk.1992.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta.EGC
























PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN KEJANG DEMAM

DATA DEMOGRAFI
Tanggal wawancara                        : 29 Januari 2010
Nama klien                                    : Ny. N
Umur                                             : 23 Tahun
Jenis kelamin                                 : perempuan
Agama                                           : Islam
Pekerjaan                                       : IRT
Latar belakang pendidikan             : SMA
Alamat                                           : Tibung raya
Suku/bangsa                                   : Banjar/Indonesia
Kontak/penanggung jawab             : Tn. S
Alamat kontak/ penaggung jawab : Tinggiran
Keterangan riwayat :
I.       DATA UMUM
·         Tanggal 29 Januari 2010 jam 07.00 keluarga yang dapat di hubungi suami.
·         Masuk rumah sakit dengan keluarga dengan menggunakan Taksi.
·         Alasan masuk rumah sakit : pasien mengatakan kepala pusing, terus terjatuh setelah buang air besar.
·         Riwayat penyakit sekarang : Kepala pusing , rasa tidak bisa bergerak
·         Pengobatan & perawatan selama di IGD
o  Infus RL 20  tetes/menit
o  Ranitidin 1 amp  IV
o  Cefotaxime 1 vial  IV
o  Antrain 1 amp IV
o  Piracetam 1 amp IV
o  Metoclopromid 1 amp IV
o  Catopril 1 amp IV




II.     DATA KHUSUS ( Pengkajian berdasarkan divisi diagnosa keperawatan )

1.      AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala ( subjektif )
Tidur  malam : 20.00 – 06.00 wita
Tidur siang    : 14.00 – 17.00 wita

Tanda ( objektif )
Kardiovaskuler : jantung baik, s1 s2 tunggal.
Rentang gerak : terbatas
Kekuatan :         3    3
                          3    3
Dignosa keperawatan : Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik

2.      SIRKULASI
Tanda ( objektif )
Riwayat hipertensi: ada
Tekanan nadi : 98 x/menit
TD: 150/100 mmHg
Jantung (palpasi) :  Jantung berdegup kencang
Getaran : teraba kencang
Irama : cepat saat kejang kemudian kembali normal saat TD stabil.
Ekstrimitas: Suhu: 36,6      C
Warna kulit : sawo matang..
Penyebaran / kualitas rambut : pasien berambut dan struktur merata.
Warna rambut : hitam, lembab
 Membran Mukosa: lembab
Bibir: lembab
Konjungtiva: tidak pucat, berwarna kemerahan
Sklera: tidak ikterik, berwarna keputihan
Diagnosa Keperawatan:.......................................

3.      ELIMINASI
Gejala ( objektif )
Pola BAB : 1-2 x/ hari dengan terakhir BAB jam 06.00 wita
Pola BAK : ± 6x sehari
Karakter urine : cair, berwarna kekuningan

Tanda ( objektif )
Abdomen : Tidak ada nyeri abdomen
Perabaan kandung kemih : tidak teraba kencang
Diagnose keperawatan :................................................

4.      MAKANAN/CAIRAN
Gejala ( objektif )
Diit biasa ( tipe ) : -
Jumlah makanan perhari dari RS : pasien hanya minum ASI selama di RS
Gigi : lengkap
Berat badan biasa : 54 kg                       perubahan berat badan : tidak ada
Tanda ( objektif )
Berat badan sekarang :54 kg                 tinggi badan :  158 cm
Turgor kulit : baik, kembali dalam 2 detik saat dicubit.
Kelembaban/kering membrane mukosa :  agak kering
Kondisi : gigi/gusi : lengkap dan bersih
Penampilan lidah : bersih
Membrane mukosa : lembab
Bising usus : 10x/ menit
Bunyi nafas : vesikuler
Diagnose keperawatan :..............................................

5.      HIGIENE
Gejala ( subjektif )
Aktivitas sehari – hari di rumah secara mandiri
Setelah di RS, seperti bermobilitas, berpakaian, makan, higiene di bantu oleh keluarga.
Bantuan di berikan oleh : keluarga

Tanda ( objektif )
Penampilan umum : sederhana
Bau badan : tidak tercium               
Kondisi kulit kepala : cukup  bersih
Adanya kutu : tidak ditemukan
Dignosa keperawatan : ........................


6.      NEUROSENSORI
Gejala ( subjektif )
Rasa ingin pingsan : Iya
Sakit kepala : Iya dengan durasi 5-10 menit
Gejala sisa stroke tidak ada tapi kemungkinan ada Resiko stroke
Kejang: tidak ada                                       
Mata : mata pasien normal, dapat melihat dan tidak ada kelainan.
Telinga : telinga pasien normal, dapat mendengar dan tidak ada kelainan.
Indera penghidu : tidak di kaji

Tanda ( objektif )
Status mental : stabil, tidak ada kelainan
Kesadaran : compos mentis                
Ukuran/reaksi pupil : kanan/kiri : isokor, meosis saat di beri rangsang cahaya
Diagnose keperawatan : ...........................................

7.      NYERI/KETIDAKNYAMANAN
Gejala ( subjektif )
Lokasi: kepala dengan frekuwensi dengan kualitas sedang

8.      PERNAFASAN
Gejala ( subjektif )
Riwayat Bronkitis, asthma, TBC: tidak ada
Tanda ( objektif )
Pernafasan : frekuensi : saat kejang 30 x/menit      
 kedalaman : nafas pasien dangkal
Simetris : simetris antara kanan dan saat ekspirasi & inspirasi
Nafas cuping hidung : tidak terlihat
Bunyi nafas : vesikuler
Diagnose keperawatan : .................................

9.      KEAMANAAN
Gejala ( subjektif )
Alergi tidak ada
Riwayat cidera kepala tidak ada
Fraktur tidak ada
Sendi Stabil
Tidak ada kerusakan pada penglihatan dan pendengaran.
Tanda ( Objektif )
Suhu tubuh : 36,6    C
Kekuatan otot : Bisa mengangkat tangan
Tonus Otot: 3   3
                   3   3
           
10.  INTERAKSI SOSIAL
Gejala ( Subjektif )
Status perkawinan : Kawin, hidup dengan suami
Keluarga Besar : ada
Orang pendukung lain : Suami dan Keluarga
Tanda ( Objektif )
Bicara jelas
Pola Interaksi keluarga baik

11.  PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Obat yang diresepkan:
o  Infus RL 20  tetes/menit
o  Ranitidin 1 amp  IV
o  Cefotaxime 1 vial  IV
o  Antrain 1 amp IV
o  Piracetam 1 amp IV
o  Metoclopromid 1 amp IV
o  Catopril 1 amp IV


III.      DATA –DATA PENUNJANG
Diagnosa saat masuk per dokter  UGD: Hipertensi
Alasan dirawat per pasien : pasien mengatakan pusing setelah BAB dan terjatuh
Riwayat keluhan terakhir : Kepala pusing , rasa tidak bisa bergerak
Harapan pasien terhadap perawatan ini : Keluarga pasien berharap cepat sembuh dan dapat pulang kerumah.












ANALISA DATA
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH KEPERAWATAN
1.





2.
DS : pasien mengatakan badannya terasa lemas
DO : - Pasien Berbaring di TT
-          Aktivitas di bantu oleh keluarga
-          Kekutan otot 3   3
                     3   3

DS: pasien Mengtakan pusing
DO: TD: 150/100, N: 98 x/m,           R: 30x/m, T: 36,6  C


Kelemahan Fisik





Peningkatan Tekanan Vasikuler Serebral
Intoleransi Aktivitas





Resiko Stroke
                 DAFTAR MASALAH
NO
Masalah Keperawatan
TGL Ditemukan
TGL Dipecahkan
TTD
1.       
Intoleransi Aktivitas b/d Kelemahan Fisik
29 januari 2010

Farid
2.       
Resiko Stroke b/d  peningkatan tekanan vasikuler serebral
29 januari 2010
-
Farid
        PRIORITAS MASALAH
1.      Resiko Stroke b/d  peningkatan tekanan vasikuler serebral

2.      Intolernsi Aktivitas b/d Kelemahan Fisik
CATATAN KEPERAWATAN
Hari/TgL
Dx kep
Jam
Implementasi
Respon/hasil
TTD
Jum’at.
28 Jan ‘10
I
07.05

07.10

07.15

1.    Mengobservasi tanda – tanda vital
2.    Ajarkan untuk bernafas dalam
3.    Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat-obatan
1.      Vital sign
· Nadi : 98x/menit
· TD :150/100 mmHg
· Temp : 36,6 °C
· Resp : 30x/menit
2.      Sudah di lakukan oleh pasien
3.      Pasien diberikan obat saat di IGD:
a.        Infus RL 20  tetes/menit
b.        Ranitidin 1 amp  IV
c.        Cefotaxime 1 vial  IV
d.        Antrain 1 amp IV
e.        Piracetam 1 amp IV
f.         Metoclopromid 1 amp IV
g.        Catopril 1 amp IV



Farid
Jum’at.
28 Jan ‘10
II
07: 20

07:25



1.    Kaji ketidakmampuan pasien dalam aktivitas
2.    Menganjurkan kelu.arga untuk membantu aktivitas
1.    Pasien terlihat masih lemah
2.    Aktivitas pasien di bantu oleh keluarga

Farid





CATATAN PERKEMBANGAN
No Dx
Tgl / Jam
Perkembangan (SOAP)
TTD




Jum’at
28 Jan ‘10

S : pasien mengatakan masih pusing
· O : Nadi : 98x/menit
· TD :150/100 mmHg
· Temp : 36,6 °C
· Resp : 30x/menit
A : Resiko Stroke tidak terjadi
P : a. Observasi TTV
b. anjurkan untuk nafas dalam
c. Berikan obat-obatan sesuai medis:
o  Infus RL 20  tetes/menit
o  Ranitidin 1 amp  IV
o  Cefotaxime 1 vial  IV
o  Antrain 1 amp IV
o  Piracetam 1 amp IV
o  Metoclopromid 1 amp IV
o  Catopril 1 amp IV
Intervensi Dilakukan Di ruang Penyakit Dalam

S: Pasien mengtakan badannya masih tersa lemas
O: - Pasien Hanya berbaring di tempat tidur
- Kekuatan Otot  3   3
                      3   3
A: Aktivitas pasien belum teratasi
P: a. Kaji Ketidakmampuan pasien dalam aktivitas
    b. Anjurkan keluarga untuk membantu aktuivitas
Intervensi di lakukan di penyakit dalam
.


2 komentar:

  1. terimakasih banyak, artikelnya, salam kenal bro

    http://tokoonlineobat.com/

    BalasHapus
  2. terima kasih, artikel ini sangat membantu untuk menambah refensi dalam membuat Laporan Pendahuluan Askep saya, Senang bisa berkunjung ke halaman website anda

    BalasHapus