LAPORAN
PENDAHULUAN
HIPERTENSI
A.
PENGERTIAN
Hipertensi
adalah dimana tekanan darah diastole lebih dari 90 mmHg dan tekanan systole
lebih dari 140 mmHg.
Klasifikasi
pengukuran tekanan darah berdasarkan the next report of join nationalcomimittes
on prevention, detection, evaluation, and treatmeant of highblood pressure,
!987.
Kategori
|
Sistolik
(mmHg)
|
Diastolik
(mmHg)
|
Normal
|
<130 span="">130>
|
<85 span="">85>
|
Perbatasan
|
130-139
|
85-89
|
Hipertensi
tingkat 1
|
140-159
|
90-99
|
Hipertensi
tingkat 2
|
160-179
|
100-109
|
Hipertensi
tingkat 3
|
>180
|
110
|
B.
ETIOLOGI
Penyebab
yang pasti belumdipastikan, kadang yang sudah diperiksa dan dinyatakan
mempunyai darah normal dalam beberapa hari ataqu minggu kemudian kemungkinan
tekanan darah tinggi / hipertensi. Berarti wanita atau pria memilikin resiko
hipertensi, bisa timbul akibat adanya faktor kebutuhan / lingkungan atau gaya
hidup sesorang.
Contoh:
para pekerja berat, pola makn yang tidak sesuai dengan kebutuhan ( asupan garam
yang berlebihan sehingga dapat meningkatkan volume plasma, curah jantung dan
tekanan darah)
C.
TANDA
DAN GEJALA
1.
TD meningkat
2.
Sakit kepala / pusing
3.
Rasa pegal pada bahu dan perasaan panas
/ gelisah
4.
Susah tidur
5.
Mual da muntah
6.
Denyut nadi meningkat
7.
Kurang nafsu makan
8.
Rasa lemah
9.
Gangguan dalam penglihatan
10.
Mudah marah
11.
Pada lansia, gejala yang terlihat adalah
kencing pada malam hari
D.
PATOFISILOGI
Tekanan
darah dipengaruhi oleh jantung dan tekan perifer sehingga semua faktor yang
mempengaruhi curah jantung dan tekakan perifer akan mempengaruhi tekanan nadi.
Pada
awalnya curah jantung meningkat serta perifer normal, keadaan ini disebabkan
oleh adanya peningkatan tonus simpatis dan kemudian curah jantung kembali
normal selanjutnya tekana perifer meningkat akibatnya terjadi refleks anti
regulasi.
Berbagai
hal seperti faktor genitika, aktivitas syaraf simpatis , faktor hemodinamik,
metabolisme natrium dalam ginjal, gangguan metabolisme berupa natrium dan
faktor renin, angiotensin, aldosteron dibutuhkan mempunyai kaitan dengan
meningkatkan tekanan darah / hipertensi, khususnya hipertensi assensial.
E.
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
1.
Observasi TD pasif
2.
Pemeriksaan darah lengkap
3.
Pemeriksaan EKG
F.
PENATALAKSANAAN
Memberikan
obat-obatan anti hipertensi sambil terus mengobsevasi tekanan darah pasien.
Contoh: Hypedipme, catopril, capoten.
Modifikasi gaya hidup
cukup efektif dapat menurukan resiko kardivaskuler dengan biaya sedikit dan
resiko minimal. Tata laksana ini tetap dianjurkan meski harus di sertai obat
anti hipertensi karena dapat menurunkan jumlah dan basis obat.
POHON
MASALAH
Hipertensi
Faktor
Kebutuhan Lingkungan Gaya Hidup Pola Makan tidak Sesuai
1.
Pola makan
2.
Merokok
3.
Alkohol
Meningkatnya
volume plasma
curah
jantung
Meningkatnya
Tekana Darah
Sakit Kepala / pusing Resiko
Terjadinnya
Perubahan
perfusi jaringan serebtal
Gangguan Rasa Nyaman
(Nyeri)
Ansietas ( Cemas )
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi terhadap penuruna
curah jantung
1.
Faktor Resiko meliputi : Peningkatan after load,
vasokonteriksi, iskemia, miokardia, hipertropi / ragiditas ( kekakuan )
2.
Kemungkinan disebabkan oleh : tidak dapat diterangkan adanya tanda dan
gejal diagnosa jadi aktual.
3.
Tujuan jangka panjang : berpartisipasi dalam
aktivitas yang menurukan tekanan darah / beban kerja jantung
4.
Tujuan jangka pendek : mempertahankan tekanan darah
ddalm rentang individu yangb diterima memperlihatkan irama dan frekuensi yang
stabildalam rentang normal.
Rencana
tindakan:
a. Pantau
TD
b. Amati
warna kulit, kelembaban suhu dan masa pengisian kapiler
c. Berikan
lingkingan yang tenang
d. Kolaborasi
dengan tim medis dalam pemberian obat-obatan diuretik, vasodilator, nifidefin
e. Berikan
pembatasan cairan dan diet minum
Rasionalisasi
a.
Pebanndingan dan tekanan memberikan
gambaran lebih lengkap tentang keterlibatkan bidang masalah vaskuler
b. Adanya
pucat, kulit lembab, pengisian kapiler lambat, mun gkin berkaitan vasokontriksi
atau mencerminkan decompensasi penurunan curah jantung
c. Membantu
untuk menurunkan rangsang simpatis
d. Untuk
diuresis membatasi retensi cairan, mengobati hipertensi dan meningkatkan aliran
darah koroner
e. Pembatasan
ini mendapatkan menangani retensi cairan dan menurunkan bebean kerja
2. Rasa nyaman ( Nyeri )
1.
Mungkin berhububungan dengan : peningkatan tekanan vasikuler serebral
2.
Kemungkinan di buktikan oleh : terjadi pada saat abngun dan hilang
secara spontan berdiri, segan untuk menggerkan kepala, menghindari sinar
terang, mengerutkan kening, melaporkan kekakuan leher, pusing penglihatan
kabur, mual/muntah.
3.
Tujuan jangka panjang : melaporkan nyeri/
ketidaknyamanan hilang / terkontrol
4.
Tujuan jangka panjang :
memungkinkan metode yang menberikan pengurangan nyeri dan mengikuti anjuran
pengobatan yang diresepkan
Rencana
Tindakan
a. Pertahankan
tirah baring selama fase akut
b. Berikan
kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, teknik rileksasi
c. Hilangkan
/ minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala,
mengejan saat BAB, batuk panjang
d. Kolaborasi
pemberian obat analgetik dan obat anastesi (diazepam)
Rasonalisasi
a. Meminimalkan
stimulasi / meningkatkjan rileksasi
b. Tindakan
yang menurukan teknik vaskuler serebral
c. Activitas
yang meninggalkna vasokontriksi yang dapat menyebabkan sakit kepala
d. Menurunkan
rasa nyeri dan sistem syraf simpatis
3. Intoleransi Aktivitas
1.
Mungkin berhubungan dengan : kelemahan otot, ketidak seimbangan
antar suplay dan kebutuhan O2
2.
Kemungkinan dibuktikan oleh : Laporan verbal tentang keletihan dan
kelemahan, Rasa tidak nyaman saat bergerak / dispnea, perubahan EKG
mencerminkan iskemia, distrimia
3.
Tujuan jangka panjang : Dapat melakukan
aktivitas sesuai kemampuan
4.
Tujuan jangka panjang : bnerpartisipasi dalam
aktivitas yang diperlukan menunjukan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi
aktivitas
Rencana
tindakan
a. Kaji
respon pasien terhadap aktivitas
b. Instruksikan
pasien tentang penghematan energi melakukan aktivitas dangan perlahan
c. Beriokan
dorongan mel;akukan aktivitas / perawatan bertahap jika dapat di toleransi,
berikasn sesuai kebutuhan
Rasionalisi
a. Menyebutkan
parameter membantu dalam mengkaji respon fisik terhadap stress
b. Teknik
menghemat energi
c. Kemajuan
aktivitas bertahap mencegah paningkatan kerja jantung tiba-tiba
4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi
rencana pengobatan b/d kurang pengetahuan, misinprestasi b/d menyatakan masalah
meminta informasi
1.
Tujuan jangka panjang : Mengindentifikasi efek samping obat
dan kemungkinan komplikasi yang perlu diperhatikan
2.
Tujuan jangka pendek : menyatakan pemahaman tentang proses
penyakit dan regimen pengobatan
Rencana
Tindakan
a. Nyatkan
TD batas normal, jelaska tentang HT dan efeknya pada jantujng
b. Bantu
pasien dalam mengindentifikasi faktor-faktor resiklo kardiovaskuler yang dapat
di ubah, mis: Obesitas, diet tinggi lemak jenuh, merokok, dan alkohol
c. Jelaskan
pentingnya menghentikan merokok dan bantu pasien dalam membuat rencana untuk
berhenti merokok
d. Jelaskan
tentang efek samping
Rasionalisasi
a. Memberikan
dasar untuk pemahaman tentang peningkatan TD
b. Membantu
menunjukan hubungan dalam menunjang HT dan penyakit kardiovaskulerserta ginjal
c. Nikotin
meningkatkan katekolamin mengakibatkan peningkatan efek jantung
d. Informasi
yang adekuat dan pemahaman efek obat dapat meningkatkan kerjasama rencana
pengobatan
DAFTAR
PUSTAKA
Mansjoer Arif, dkk. 2001.kapita selecta.Jakarta. FKUI
Marylinn E Doengoes, dkk.1992.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta.EGC
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN KEJANG DEMAM
DATA DEMOGRAFI
Tanggal
wawancara : 29
Januari 2010
Nama
klien :
Ny. N
Umur :
23 Tahun
Jenis
kelamin :
perempuan
Agama :
Islam
Pekerjaan : IRT
Latar
belakang pendidikan : SMA
Alamat :
Tibung raya
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Kontak/penanggung
jawab : Tn. S
Alamat
kontak/ penaggung jawab : Tinggiran
Keterangan
riwayat :
I. DATA
UMUM
·
Tanggal
29 Januari 2010 jam 07.00 keluarga yang dapat di hubungi suami.
·
Masuk
rumah sakit dengan keluarga dengan menggunakan Taksi.
·
Alasan
masuk rumah sakit : pasien mengatakan kepala pusing, terus terjatuh setelah
buang air besar.
·
Riwayat
penyakit sekarang : Kepala pusing , rasa tidak bisa bergerak
·
Pengobatan
& perawatan selama di IGD
o Infus RL 20 tetes/menit
o Ranitidin 1 amp IV
o Cefotaxime 1 vial IV
o Antrain 1 amp IV
o Piracetam 1 amp IV
o Metoclopromid 1 amp IV
o Catopril 1 amp IV
II. DATA KHUSUS ( Pengkajian berdasarkan divisi
diagnosa keperawatan )
1.
AKTIVITAS/ISTIRAHAT
Gejala ( subjektif )
Tidur malam : 20.00 – 06.00 wita
Tidur
siang : 14.00 – 17.00 wita
Tanda ( objektif )
Kardiovaskuler : jantung baik, s1
s2 tunggal.
Rentang gerak : terbatas
Kekuatan
: 3 3
3 3
Dignosa keperawatan : Intoleransi
aktivitas b/d kelemahan fisik
2.
SIRKULASI
Tanda ( objektif )
Riwayat hipertensi: ada
Tekanan nadi : 98 x/menit
TD: 150/100 mmHg
Jantung (palpasi) : Jantung berdegup kencang
Getaran : teraba kencang
Irama : cepat saat kejang
kemudian kembali normal saat TD stabil.
Ekstrimitas:
Suhu: 36,6 C
Warna kulit : sawo matang..
Penyebaran / kualitas rambut :
pasien berambut dan struktur merata.
Warna rambut : hitam, lembab
Membran Mukosa: lembab
Bibir: lembab
Konjungtiva: tidak pucat,
berwarna kemerahan
Sklera: tidak ikterik, berwarna
keputihan
Diagnosa Keperawatan:.......................................
3. ELIMINASI
Gejala (
objektif )
Pola BAB
: 1-2 x/ hari dengan terakhir BAB jam 06.00 wita
Pola BAK
: ± 6x sehari
Karakter
urine : cair, berwarna kekuningan
Tanda (
objektif )
Abdomen :
Tidak ada nyeri abdomen
Perabaan
kandung kemih : tidak teraba kencang
Diagnose
keperawatan :................................................
4. MAKANAN/CAIRAN
Gejala (
objektif )
Diit
biasa ( tipe ) : -
Jumlah
makanan perhari dari RS : pasien hanya minum ASI selama di RS
Gigi :
lengkap
Berat
badan biasa : 54 kg
perubahan berat badan : tidak ada
Tanda (
objektif )
Berat
badan sekarang :54 kg tinggi badan : 158 cm
Turgor
kulit : baik, kembali dalam 2 detik saat dicubit.
Kelembaban/kering
membrane mukosa : agak kering
Kondisi :
gigi/gusi : lengkap dan bersih
Penampilan
lidah : bersih
Membrane
mukosa : lembab
Bising
usus : 10x/ menit
Bunyi
nafas : vesikuler
Diagnose
keperawatan :..............................................
5. HIGIENE
Gejala (
subjektif )
Aktivitas
sehari – hari di rumah secara mandiri
Setelah
di RS, seperti bermobilitas, berpakaian, makan, higiene di bantu oleh keluarga.
Bantuan
di berikan oleh : keluarga
Tanda (
objektif )
Penampilan
umum : sederhana
Bau badan
: tidak tercium
Kondisi
kulit kepala : cukup bersih
Adanya
kutu : tidak ditemukan
Dignosa
keperawatan : ........................
6. NEUROSENSORI
Gejala (
subjektif )
Rasa
ingin pingsan : Iya
Sakit
kepala : Iya dengan durasi 5-10 menit
Gejala
sisa stroke tidak ada tapi kemungkinan ada Resiko stroke
Kejang: tidak
ada
Mata :
mata pasien normal, dapat melihat dan tidak ada kelainan.
Telinga :
telinga pasien normal, dapat mendengar dan tidak ada kelainan.
Indera
penghidu : tidak di kaji
Tanda (
objektif )
Status
mental : stabil, tidak ada kelainan
Kesadaran
: compos mentis
Ukuran/reaksi
pupil : kanan/kiri : isokor, meosis saat di beri rangsang cahaya
Diagnose
keperawatan : ...........................................
7. NYERI/KETIDAKNYAMANAN
Gejala
( subjektif )
Lokasi:
kepala dengan frekuwensi dengan kualitas sedang
8. PERNAFASAN
Gejala
( subjektif )
Riwayat
Bronkitis, asthma, TBC: tidak ada
Tanda
( objektif )
Pernafasan
: frekuensi : saat kejang 30 x/menit
kedalaman : nafas pasien dangkal
Simetris
: simetris antara kanan dan saat ekspirasi & inspirasi
Nafas
cuping hidung : tidak terlihat
Bunyi
nafas : vesikuler
Diagnose
keperawatan : .................................
9. KEAMANAAN
Gejala (
subjektif )
Alergi
tidak ada
Riwayat
cidera kepala tidak ada
Fraktur
tidak ada
Sendi
Stabil
Tidak ada
kerusakan pada penglihatan dan pendengaran.
Tanda (
Objektif )
Suhu
tubuh : 36,6 C
Kekuatan otot : Bisa mengangkat
tangan
Tonus
Otot: 3 3
3
3
10. INTERAKSI
SOSIAL
Gejala
( Subjektif )
Status
perkawinan : Kawin, hidup dengan suami
Keluarga
Besar : ada
Orang
pendukung lain : Suami dan Keluarga
Tanda
( Objektif )
Bicara
jelas
Pola
Interaksi keluarga baik
11. PENYULUHAN/PEMBELAJARAN
Obat yang diresepkan:
o Infus RL 20 tetes/menit
o Ranitidin 1 amp IV
o Cefotaxime 1 vial IV
o Antrain 1 amp IV
o Piracetam 1 amp IV
o Metoclopromid 1 amp IV
o Catopril 1 amp IV
III. DATA –DATA PENUNJANG
Diagnosa
saat masuk per dokter UGD: Hipertensi
Alasan
dirawat per pasien : pasien mengatakan pusing setelah BAB dan terjatuh
Riwayat keluhan terakhir : Kepala
pusing , rasa tidak bisa bergerak
Harapan
pasien terhadap perawatan ini : Keluarga pasien berharap cepat sembuh dan dapat
pulang kerumah.
ANALISA DATA
NO
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
KEPERAWATAN
|
1.
2.
|
DS
: pasien mengatakan badannya terasa lemas
DO
: - Pasien Berbaring di TT
-
Aktivitas
di bantu oleh keluarga
-
Kekutan otot 3
3
3 3
DS:
pasien Mengtakan pusing
DO:
TD: 150/100, N: 98 x/m, R: 30x/m,
T: 36,6 C
|
Kelemahan
Fisik
Peningkatan
Tekanan Vasikuler Serebral
|
Intoleransi Aktivitas
Resiko Stroke
|
DAFTAR
MASALAH
NO
|
Masalah
Keperawatan
|
TGL
Ditemukan
|
TGL
Dipecahkan
|
TTD
|
1.
|
Intoleransi
Aktivitas b/d Kelemahan Fisik
|
29
januari 2010
|
|
Farid
|
2.
|
Resiko
Stroke b/d peningkatan tekanan
vasikuler serebral
|
29
januari 2010
|
-
|
Farid
|
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko Stroke b/d peningkatan tekanan vasikuler serebral
2. Intolernsi Aktivitas b/d
Kelemahan Fisik
CATATAN KEPERAWATAN
Hari/TgL
|
Dx
kep
|
Jam
|
Implementasi
|
Respon/hasil
|
TTD
|
Jum’at.
28
Jan ‘10
|
I
|
07.05
07.10
07.15
|
1.
Mengobservasi
tanda – tanda vital
2.
Ajarkan
untuk bernafas dalam
3.
Kolaborasi
dengan tim medis dalam pemberian obat-obatan
|
1.
Vital
sign
· Nadi : 98x/menit
· TD :150/100 mmHg
· Temp : 36,6 °C
· Resp : 30x/menit
2.
Sudah
di lakukan oleh pasien
3.
Pasien
diberikan obat saat di IGD:
a.
Infus
RL 20 tetes/menit
b.
Ranitidin
1 amp IV
c.
Cefotaxime
1 vial IV
d.
Antrain
1 amp IV
e.
Piracetam
1 amp IV
f.
Metoclopromid
1 amp IV
g.
Catopril
1 amp IV
|
Farid
|
Jum’at.
28
Jan ‘10
|
II
|
07:
20
07:25
|
1.
Kaji
ketidakmampuan pasien dalam aktivitas
2.
Menganjurkan
kelu.arga untuk membantu aktivitas
|
1.
Pasien
terlihat masih lemah
2.
Aktivitas
pasien di bantu oleh keluarga
|
Farid
|
CATATAN
PERKEMBANGAN
No
Dx
|
Tgl
/ Jam
|
Perkembangan
(SOAP)
|
TTD
|
|
Jum’at
28
Jan ‘10
|
S : pasien
mengatakan masih pusing
· O : Nadi : 98x/menit
· TD :150/100 mmHg
· Temp : 36,6 °C
· Resp : 30x/menit
A : Resiko Stroke
tidak terjadi
P
: a. Observasi TTV
b.
anjurkan untuk nafas dalam
c.
Berikan obat-obatan sesuai medis:
o Infus RL 20 tetes/menit
o Ranitidin 1 amp IV
o Cefotaxime 1 vial IV
o Antrain 1 amp IV
o Piracetam 1 amp IV
o Metoclopromid 1 amp IV
o Catopril 1 amp IV
Intervensi Dilakukan Di ruang
Penyakit Dalam
S:
Pasien mengtakan badannya masih tersa lemas
O:
- Pasien Hanya berbaring di tempat tidur
- Kekuatan Otot 3 3
3 3
A:
Aktivitas pasien belum teratasi
P:
a. Kaji Ketidakmampuan pasien dalam aktivitas
b. Anjurkan keluarga untuk membantu
aktuivitas
Intervensi
di lakukan di penyakit dalam
.
|
|
terimakasih banyak, artikelnya, salam kenal bro
BalasHapushttp://tokoonlineobat.com/
terima kasih, artikel ini sangat membantu untuk menambah refensi dalam membuat Laporan Pendahuluan Askep saya, Senang bisa berkunjung ke halaman website anda
BalasHapus